AKU MENGGUGAT NEGERIKU

kembali lagi dengan berbagai retorika yang tak bisa dicerna oleh akal sehat, selalu bergurau dengan hal - hal yang berada diluar nalar. pagi ini saya membaca koran dan isinya mengejutkan menurut saya PANGKOSTRAD di pilih menjadi ketua umum PSSI yang notabene jauh dari arti KOSTRAD itu sendiri. salah satu contoh itu mungkin dapat memberitahu kita bahwa hal - hal yang tak terduga selalu dibuat untuk menuai kontroversi, apakah bangsa ini bangsa yang suka kontroversi? amat sangat disayangkan mengapa bangsa ini memilih jalur seperti ini. bukannya saya menolak bukan, tapi saya hanya takut bangsa ini tak lagi menjadi bangsa yang dipandang oleh bangsa lain. seruan demi seruan selalu diberikan oleh masyarakat kepada pemerintah namun apa hal ketika seruan itu tak lagi menjadi pertimbangan untuk membuat sebuah perubahan yang berarti. mengejutkan ketika setelah sejarah diputar balikkan, agama menjadi dasar utama akan perpecahan bangsa, dan sekarang perkembangan pola pikir yang tak seharusnya dilakukan nemun telah dilakukan. hal tersebut yang membentuk bangsa ini menjadi bangsa yang tak memiliki rasa percaya diri yang tinggi, namun saya menggaris bawahi satu hal bangsa kita kaya, kaya orang - orang yang dapat hidup dibawah kemiskinan dan himpitan ekonomi yang tinggi mungkin bangsa lain belum tentu dapat melakukan itu semua.

hampir saya lupa, tanggal 4 november 2016 kemarin terjadi demo damai katanya, yang melibatkan seluruh insan agama islam karena pernyataan gubernur non aktif DKI Jakarta, ahok tentang surah al maidah. yang menjadi pertanyaan besar bagi saya adalah apakah untuk mempersatukan sebuah agama itu harus menghujat agama tersebut? ketika tidak ada pernyataan tersebut pada kenyataannya persatuan sebagai satu agama juga tak bisa kita dapatkan dengan baik. sedikit bersedih tentang hal ini, namun saya tidak membela dikubu manapun saya disini hanya bertanya saja. dan juga ketika saya mendengar berita disalah satu stasiun tv (A) ketika ada debat tentang 411 petinggi polri mengatakan bahwa "PIHAK KEPOLISIAN HANYA MENGGUNAKAN BAMBU DAN TAMENG SAJA, TIDAK ADA SENJATA API SAMA SEKALI" namun setelah saya melihat berita di stasiun tv (B) yang memperlihatkan siaran langsung kala terjadi demo tersebut ada polisi yang membawa senjata api laras panjang dibelakang polisi yang membawa tameng. ini yang perlu dipercayai itu yang mana? kemudian jikalau ini demo damai yang seperti dikatakan kenapa terjadi pelemparan botol kepada aparat? apakah yang disebutkan damai itu terjadi pelemparan botol? iya BEGITUKAH DAMAI YANG DIINGINKAN? entah mengapa mindset orang orang ini bagaikan orang - orang tak memiliki ilmu dan tak beragama.

saya hanya mengutip pernyataan yang nyata - nyata ada dan dilontarkan oleh kedua belah pihak yang terkait. dan yang mengherankan lagi adalah ketika kedua belah pihak di dakwa bersalah tidak ada yang mau membenarkan dan hanya tersenyum ketika dimintai klarifikasi dan berkata "ini nanti kita akan ajukan banding" selalu seperti itu ketika orang terjerat kasus dibangsa ini, apakah hal tersebut telah menjadi sebuah budaya di negeri ini?
pernyataan - pernyataan yang saya kutip tersebut akankah membuat orang - orang yang terlibat itu sadar dengan hal yang salah.

Comments

Popular posts from this blog

apa kabarmu dengan semua egomu...

MERINDU

UNTUK DIBACA BERDUA