Posts

Showing posts from June, 2016

aku

sekarang hujan besok juga hujan rindu ini semakin sedih aku rindu diri ini aku berubah aku berpindah aku bukanlah aku siapa aku? hanya hembusan ombak butiran permata ditanah anarki dihujani ribuan bintang ini

tanpa nada #2

mudah namun tanpa kepastian indah namun tak dapat memiliki pasti apa itu kepastian bayang bayang yang selalu hadir aku telah pergi bersamanya aku hilang dan melupakan samapi semua kembali lagi dan hanya hati ini yang mengerti penyesalan itu pasti adanya penyesuaian itu harus selalu ada datang tanpa sebab berakhir dengan sebab tak kuasa hati ini tuk menahan rindu selalu menyapa pagi senja selalu menjadi teman setia kembali bermain dalam tetesan lagi aku rindu akan hadirmu semuanya adakan selamanya ada namun beda adanya, kita hanya dapat menjadi debu yang akan terbang dan tak pernah berubah menjadi pasir. akan tepapi kita yang membentuk pasir itu, pasir yang selalu bersama tuk memenuhi ember kosong. iya itulah kita, namun jika hanya aku apalah arti dari semuanya, kejadian yang menghilang tanpa sebab mungkin itulah penyebabnya. selamatkan dirimu tuk kesekian kali tanpa sebuah kepastia.

merambat dalam gelap

hari ini begitu ramai hingga tak sempat memejamkan mata aku tak mengerti bagaimana bisa diriku menjadi seperti ini tak begitu lama bagiku seorang yang tak pernah tahu bagaimana hasil dari macam macam perilaku yang ada pada sanubari luluh lantah dan hilang sudah surgawi hanya ada dunia nan gelap dan sunyi mungkin juga tanpa cahaya tuk mengilhami hanya sepasang mata yang s'lalu mengawasi wahai malaikat tak bersayap datanglah kemanakah selama ini kumencarinya aku lelah, letih, lesu tanpa kata bait bait ini bagaikan resah dalam jiwa gelap semakin gelap, mata ini buta sesosok misterius datang dan pergi entahlah ini hanya ungakapan saja atau mungkin benar adanya seperti ini aku adalah insan dari jiwa - jiwa yang ketakutan, gelap dan buta akan kemashuran mengerti bukan hal biasa, luar biasa itu kemungkinannya. sudahlah kita semua lelah, kita semua takut, kita semua bukanlah kita. sampaikan salamku pada anak - anakku yang selamanya ada disini, didalam hati. aku tak pern

aku rindu mentari

hai mentari, kenapa kau tak menengokku lagi apakah kau sudah lupa dengan diri ini lupa dengan raga ini jangan - jangan sudahlah aku tak berharap lebih dengannya mentari bukan lah mentari yang dahulu apalah hal yang tak pernah dianggap ini benar kah sampah sepertiku masih dianggap aku tak paham sama sekali dengan maksud hati sedih memang aku yang tak selalu dianggap yah....inilah aku dengan segala kekurangan hati ini bimbang tanpa sebab hati ini gundah setiap saat aku tak mengerti dengan dirimu entahlah namun aku lelah denganmu kutitipkan salam selamanya hanya untukmu mentari,janganlah engkau pergi aku teman baikmu dulu, namun mengapa engkau berubah. aku bersedih kenapa engkau berubah apa salahku, apakah kau tak mau bersamaku lagi? mengapa? mengapa kau seperti ini, mengapa kau hadirkan gundah disetiap saat. aku lelah mentari, aku lelah sekali. mentari janganlah kau seperti ini maksud hati bukan seperti itu.

tanpa nada

hinggap senyap malam ini tanpa adanya pandangan gadis muda tak bersayap, itu kamu energi dalam sanubariku gelap kian datang menjelang heningnya malam sesuatu hal sedang terjadi namun itu hanyalah mimpi dari kejauahan mata pasangan didekati keduanya tiada berpikir bersih namun kotor mungkin ini kisah orang tolol seringkali aku berpendar dalam sunyinya malam, harga diri ini berharap akan selalu ada tanpa adanya perjalanan perjalanan suci, yang telah dibuat oleh orang - orang. sejauh mata memandang hanyalah rembulan dan kicauan sunyi malam yang tak pernah berpikir banhwa aku kesepian. mungkin salah satu rasa untuk menyelamatkan hanyalah diriku sendiri yang harus yakin pada sesuatu. jangan pernah berharap bahwa aku selalu ada

siang pergi kemana?

pernahkah selamanya kita ada akankah kamu dan aku menjadi satu bersama dengan satu tujuan tujuan dalam hidupmu dan hidupku akankah kita akan selamanya berjuang antara hidup dan mati saja tak tahu buat apa terus berjuang dengan ketiadaan aku lelah, entah kenapa aku lelah siang seperti abu, malampun demikian waktu kini kian tak bersahabat sebentar hari aku sudah mulai menua mungkin inilah namanya hidup malam ini kutuliskan sajak ini malam sekarang lebih mengerti entah kemana perginya siang hari aku sudah tak pernah menyapanya lagi semoga siang selalu sehat semoga siang masih ingin tersenyum aku rindu siang, aku rindu dirimu akankah kau datang kembali siang rintihan hati seorang penyair yang kian lama kian menjadi, yang selalu pergi tanpa pamit benar memang aku bukan siapa - siapa akan tetapi ketika engkau datang dengan baik, alangkah baik juga jika pergi dengan pamit. aku benci tapi aku rindu akan sosokmu yang selalu memberikan semangat dalam hidupku, iya kamu ya

dia

kuucapkan salam pagiku untuknya dia yang selalu menjaga perasaanya semua yang tulus dia lakukan dengan hati yang selalu mengalah kuberikan setetes harapan baginya tanpa mengurangi rasa sayangku untuknya dengan segenap asa yang kumiliki ku disini selalu menjaga kokoh berdiri harapanku hanya untuknya tangisku demi dirinya kesenanganku selalu terpancar nan indah ku selalu perlihatkan dia iya dia sesosok makhluk yang selalu ada dia iya dia terbalut lebut dengan tulus cinta benar dia yang selalu menjadikanku gila memang dia hanya sayang kata yang pantas untuknya dia adalah manusia menawan dengan segala kelebihan, dengan segala kekurangan dan kebiasaan yang membuatku selalu terpukau. tanpa sadar senda gurauan ini tak pernah benar benar dihiraukannya, acuh memang tapi aku mengerti bahwa dia sedang menjaga hatinya hingga kelak nanti.

negeri tercinta

selamat pagi negeri terimakasih telah disambut dengan baik ketika ku dilahirkan dan tanpa keraguan hanya negeri ini yang dapat menerima ibu pertiwipun tersanjung melihatnya namun kesedihanku melihat dirimu semakin tua dan semakin rapuh tak dirawat oleh anak - anakmu aku pun sempat meninggalkan dirimu bicaralah kepada kami, jikalau jenuh tegurlah kami, karena kesalahan ini campakan kami, jikalau mengganggu dirimu hiraukan kamu, karena kamitak perlu dikasihi aku selalu menderu dalam kesejukan hati bergejolak yang tidak diterima hati melihat engkau disakiti anak ini aku minta maaf karena semua ini maafkan aku wahai negeri, aku tak dapat menjagamu dengan penuh rasa cinta. kan kumlai dedikasiku untuk dirimu hingga akhir hayatku. maafkan aku negeri tercinta.

seutas persahabatan kita

sepotong roti itu anugerah hingga matahari menyingsingkan cahayanya masih bersolek manis dengan keadaan yang sama iya, kita masih dengan gurauan yang sama kau pergi tanpa sebuah keraguan kau pergi dengan senyuman matahari ada ketika kamu sirna terima kasih kawan yang selalu ada bongkahan rindu akan selalu dihati rahasiamu akan terjaga hingga nanti nampak senyummu itu indah sekali tak kuasa ku menahan ketika kau pergi semoga alam selalu mengintai setiap asa yang diberikan jangan ragu ataupun bimbang setiap saat dalam diri ini polemik yang berkecimpung kembali memberikan warna terhadap gambaran sebuah bayang, bayangmu yang selalu setia kembali tanpa harus kita memperdebatkan hal ini. kamu memang titisan pujangga yang sedang haus akan kenaifan dunia, lapar akan kritikan manusia, sedih karena melihatmu tak bersamanya. sang dewi malam selalu berkata inikah yang dinamakan teman? benarkah demikian? mungkin hanya perasaanku saja, kata sang dewi.

siang itu mengerti kita

selamat siang. siang adalah waktu untuk membuat diri semakin kuat. siang adalah waktu dimana kita tahu titik lelah siang adalah waktu yang tepat untuk mengganti pagi siang adalah waktu yang indah untuk kembali suci aku tahu siang itu indah dan bersih mengerti tentang siang juga persoalan rumit selalu ingin dimengerti seperti kekasih selalu ingin dicinta bagai sang pujangga mengertilah siang adalah bagian dari diri siang ada seperti kalian ada didunia selalu ingin memperlihatkan jati diri diantara murninya pagi dan senja sedikit malu tapi gagah diubun ubun sakit namun selalu melindungi diri nampak bahagia ketika engkau tahu itulah mengapa dia selalu menyendiri siang selalu mencoba untuk tersenyum tanpa adanya pro dan kontra hati, dia selalu mengawasi kita dari atas awan nan jauh disana sadarlah dia selalu mengerti kita. terima kasih siang yang selalu menjadi teman.

sang pujangga sedang bersua #2

banyak hal yang datang dan pergi, banyak pula seseorang yang selalu kembali menghantui. banyak barang yang akan kita tinggalkan, mungkin sudah usang atau mungkin sudah ada yang baru. tapi yakinlah semuanya itu pasti akan ada saatnya hasil dari masalalu kita menampakan diri, aku pembuktian dari ruang kosong tanpa isi namun sekarang semua itu menjadi kompleks ketika aku tahu bahwa dunia itu tak sesempit apa yang dirasa. jauh kemarilah dekat, lebih dekat usang, memang kenapa ditakut dahulu kita sama dahulu kita satu sampai sekarang juga akupun meyakini itu sedih, memang takut, selalu tapi aku kuat kamu dengan dirimu titipkan salamku untuk mereka yang ada setelahku yang menjadikanmu berbeda terima kasih untukmu mungkin kutahu ini roda kehidupan yang selayaknya kuselalu menyadarinya, kumengerti tanpa harus kamu jelaskan, aku bahagia jika dirimu demikian, terima kasih sahabat karibku. dari sahabatmu yang tersenyum untukmu dan menerimamu entah kapannya itu.