asa dan rasa
hari demi hari dilalui dengan rasa iri, dengki, senang, ceria, takut membuat satu diorama yang bernada yang sebenarnya itu tak patut seakan nada - nada itu bukan sebuah nada hingga satu masa aku mengerti hidup itu adalah hari berikutnya bukan ini, sekarang adalah nikmat yang diberi kemarin adalah sebuah kematian tak pernah selaras sebagaimana terjadi namun itulah kebenaran sejati hidup takpernah sengaja memberi dan hidup tak senjaga pergi gurauan pagi hari, dengan nuansa biru yang enggan diterima sehingga suatu masa dimana kita berada hiduppun membagi dengan semua asa aku, tak selamanya baik dari sini namun tanpa kita sadari hidup bukanlah sesuatu yang sulit hidup seperti diorama asmara sebuah cita menggeliat bagai usaha tanpa hasil pergi, bagai jiwa tanpa perantara sekejap aku tersadar ini hanya sebuah hidup hidup untuk dijalani hidup untuk dinikmati hidup untuk dimengerti hidup hidup hidup dan hidup abdullah farhan, 21 april 2018