Generasi 90an adalah Kami

Generasi 90an adalah generasi bahagia, dan itu adalah kami, 1070-1995.

kami adalah generasi terakhir yang bermain dilapangan untuk lompat karet, bermain bayangan tangan ketika mati lampu, petak umpet, masak-masakan, dan ketika melihat pesawat terbang kami berteriak dan berlari dibawah bayangannya.

kami generasi yang pernah mengantri di wartel hanya untukmenelpon SLJ atau SLJJ. dan kami adalah generasi dimana ketika surat cinta bertebaran dimana - mana. kamilah generasi yang sering menyuarakan suara meja dengan Tipe-X.

di generasi kami pulalah, ditiap minggu pagi selalu bersama-sama menanti home television untuk melihat film-film kartun yang akan diputar dari pagi sampai siang hari, tanpa adanya intimidasi oleh FTV - FTV yang nggak tahu gimana kenapa KPI memberi ijin siar terhadap itu semua.

kami tumbuh dengan semua kesenangan tanpa harus terlalu memikirkan pelajaran yang jlimet dan gadget yang merusak moral. kami cupu tapi bukan madesu.
kami berlomba - lomba mencari dimanakan huruf 'N' dari bungkus permen karet 'YOSAN'.

betapa bahagianya kami, dan maaf adik - adik kalian harus belajar keras umtuk mendapatkan sebuah kebahagiaan cara kalian sendiri.

salam sayang, Kami (Generasi 90an) (1970-1995)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

apa kabarmu dengan semua egomu...

hai, sudah lama nampaknya aku tidak bersua... waktu telah banyak beruabh semenjak terakhir aku menulis cerita, banyak cerita lama yang ku hapus dalam hidupku sekarang, banyak hingga aku lupa rasanya bagaimana menikmati hidup hanya demi menyambung hidup. mungkin teramat banyak luka yang nggak bisa sembuh karena itu semua. Aku yang sekarang harus melawan kerasnya kehidupan yang entah apakah aku dapat setia disini atau harus mundur perlahan dan menghilang. setelah meninggalkan semua kenyamanan aku harus beranjak untuk menyelesaikan pendidikan dan sekarang harus bekerja untuk menyambung kehidupan, pondasi yang dulu aku bangun sebagai profesional di bidang seni seketika runtuh dan aku lupa puing puing itu. Banyak rasanya yang ingin aku ceritakan, ingin rasanya berjumpa, menyapa, bercanda hingga tiada. setiap malam hanya bisa aku luangkan untuk tidur sekarang. aku mungkin tidak seproduktif dulu mengikuti zaman, aku yang sekarang dikekang perusahaan dan menjadi orang didalamnya bukanlah hal y
Read more

MERINDU

aku berada diantara ego ego yang berkembang dan menyesal tenggelam kedalam sebuah angan yang berjalan bersama rautan - rautan emosi. bergabung dengan sesuatu yang mungkin akan berjalan lebih baik dengan cara sendiri sendiri. aku berkembang bersama insan yang sejatinya hanya sebuah khayalan yang akan menjadi sebuah angan dalam bayang bayang tak berbintang. aku kembali mencari harapann yang sesuai dengan sebuah cerita bersama yang kita ukir dari hati yang seketika sirna dihancurkan emosi jiwa. sampai pada akhirnya aku adalah kamu yang menjadi dua kali lebih besar dari biasanya. nalarpun akan berkembang bersama khayalan semu.
Read more

UNTUK DIBACA BERDUA

Gurauku, Candaku Bahkan tawaku ini Hanya untuk dirimu dan hanya diri ini jangan kau terus bersedih luka yang ada bukan karnamu aku akan turut bersedih semangatlah lagi dirimu kumencintaimu selamanya kukan temanimu sepenuh jiwa lupakan segala yang berlalu tersenyumlah dirimu, sayang Abdullah Farhan, 2016
Read more